Prosedur Penulisan Tafsir Tematik

Edisi Jum’at, 7 April 2023

PROSEDUR PENULISAN TAFSIR TEMATIK

Drs. Ruslan, M.Ag.

Pengertian

Tafsir Tematik/Maudhu’i ialah mengumpulkan ayat-ayat Alquran yang mempunyai tujuan yang satu yang bersama-sama membahas  topik/judul/ sektor tertentu dan menertibkannya sedapat mungkin sesuai dengan  masa turunnya dan selaras dengan sebab-sebab turunnya. Kemudian memperhatikan ayat-ayat tersebut dengan penjelasan penjelasan, keterangan-keterangan, dan hubungannya dengan ayat-ayat lain, kemudian mengistinbatkan hukum-hukum.

Definisi isi mengacu kepada tafsir tematik yang komprehensif dan integral semua surah Alquran. Sementara dalam buku Dr. Mushthafa Muslim  yang   berjudul al-Tafsir al-Maudhu’i  dikenal juga tafsir tematik satu surat. Misalnya  Pendidikan dalam Surat Luqman.

Judul bisa diambil dari tema Alquran dan bila tidak memungkinkan peneliti memberikan konsep baru tentang judul di luar teks Alquran tetapi ayat-ayatnya ada   di  dalam Alquran. Demikian menurut pengkaji tafsir tematik baik dari kalangan  sunni atau Syiah. Lihat karya Bagir Shadr Pedoman Tafsir Modern.

Sejarah Ringkas Tafsir Tematik/ Maudhu’i 

Cikal bakal tafsir tematik sudah ada sejak masa Nabi. Rasul sebagai al-mufassir al-awwal  (mufassir pertama). Contoh tafsir maudhu’i pada masa Nabi ialah  penafsiran beliau terhadap kata al-zhulm dalam ayat 82 surat al-An’am.  Kata al-zhulm ditafsirkan beliau dengan al-syirk  (menyekutukan Tuhan) kemudian Nabi meembaca surat Luqman ayat 13.  Bibit-bibit tafsir maudhu’i  dalam menafsirkan Alquran terlihat pula ada tafsir al-Razi, tafsir Qurthubi, dan tafsir Ibnul Arabi, Selanjutnya  muncul Ibnul Qayyim dalam bukunya al-Bayan fi Aqsam al-Qur’an,  Abu Ubaidah dalam bukunya  Majazul Qur’an, dan  al-Ashfahani dalam  bukunya al-Mufradat  fi gharibi al- Qur’an.

Semula umat Islam banyak yangkurang mampu memahami arti kandungan Alquran, tetapi sesudah mereka menyadari    maksud diturunkannya Alquran  untuk menegakkan kebenaran dan keadilan serta membuka petunjuk Alquran dari sisi akidah,  syariah,   dan akhlak pada tahun 1960-an  bangkitlah orang-orang yang mempelajari Alquran, seperti Syekh Abbas Mahmud al-Akkad dalam bukunya al-Mar’ah fi al-Qur’an, Muhammad Abu Zahrah dalam bukunya al-Aqidah minal al-Qur’an al-Karim, dan Abu Ala al-Maududi dalam bukunya  al-Riba fi al-Qur’an al-karim  dan masih banyak lagi.

Selanjutnya bermunculanlah kitab-kitab tafsir maudhu’I  di dunia Islam  terutama  di Mesir,  Sudan, Marokko, Madinah,  Mekah, dan Indonesia   (Jakarta dan Jogjakarta) terutama di lembaga-lembaga pendidikan Islam Tinggi seperti al-Azhar  University, Ummul Qurra , dan UIN Syarif Hidayatullah. Kebanyakan dari  tafsir maudhu’i   mereka dalam bentuk tesis dan disertasi, misalnya al-Hayah fi al-Qur’an al-Karim: Dirasatan Maudhu’iyyah oleh Ahzami Sami’un Jazuli (dari PATI Jawa Tengah),  ‘Isa fi al-Qur’an al-Karim oleh Mushlih Abdul Karim (Indonesia) , dan  Konsep Kufr dalam al-Quran oleh Cawidu (UIN Makassar). Tim Penulis dari Kementerian Agama menulis beberapa tafsir Maudhu’i terutama ayat-ayat kauniyah. Jadi model penelitian studi Islam di Timur Tengah di antaranya ada:  (1)  sistem Maudhu’i/tematik : modelnya  sudah cukup banyak (2) sistem tahqiq: analisis  teks dan pengembalian rujukan/anotasi  seperti Tahqiq Mawaqif al-Shahabah fi al-Fitnah oleh  Dr. Muhammad Amahzun, Tawtsiq  al-Sunnah fi al-Qarn al-Tsani al-Hijri  oleh Dr. Muhammad A.  Rif’at Syauqi Abd al-Muthalib atau karya Dr. Adnan Zarzur  Tahqiq Muqaddimah Ushul Tafsir Karya Ibnu Taimiyah, dan masih banyak contoh-contoh lainnya.  Karya maudhu’iyyah sudah banyak seperti dicontohkan di atas.  Sekedar informasi di Mesir sudah ada ratusan karya penelitian tematik (daftarnya ada di perpustakaan di UIN Syahid)  dan  di Indonesia sudah lebih 20 judul disertasi tafsir tematik. Bahan-bahan ini menjadi karya pendahuluan dalam menyusun  proposal berikutnya. Di Negara–negara Islam Timur Tengah sudah tidak ada lagi karya yang tumpang tindih; semua disertasi dan tesis dapat diakses dengan baik.

Sistematika Tafsir Tematik/`Maudhu’i

Sebagai bahan pendahuluan bagi mahasiswa prodi Perbandingan Mazhab atau prodi Hukum Tata Negara  yang ingin menulis skripsi ala tafsir tematik  dibawah ini saya ringkaskan prosedur/langkah-langkah/tahapan-tahapan penelitiannya:

• Seseorang yang hendak menafsirkan Alquran harus menyadari bahwa materi yang akan ditafsirkan ini adalah kalamullah ; firman Allah Azza wa Jallan bukan perkataan manusia seperti dirinya .
• Adanya ditemukan ayat-ayat yang membincang satu tema/topic/maudhu. Dalam forum perkuliahan dengan H.M. Quraish Shihab, jumlah ayatnya menurut beliau  minimal 3 (tiga) ayat.
• Senang berinteraksi  (mu’ayasah)     dengan Alquran.

Berikut ini saya ringkas prosedur/tahapan-tahapan/stematika  penelitian tematik sebagai berikut:

1. Mencari maudhu’i/judul/topick atau tema Alquran  Menetapkan masalah. Prosesnya didahului dengan banyak berinteraksi  dengan Alquran sampai ditemukan satu masalah yang menarik.
2. Mengumpulkan ayat-ayat Alquran yang membicarakan judul/topic/tema tersebut.
3. Menertibkan urutan ayat-ayat tersebut sesuai dengantertib turunnya, makiyah dan madaniyahnya, sesuai dengan riwayat  sebab-sebab tu
4. Menjelaskan munasabah (interkoneksi) antara ayat yang satu dengan yang lainnya   dan persesuaian antara surat yang satu dengan` surat yang lainnya.
5. Berusaha menyempurnakan pembahasan  judul/topik tersebut  dengan  dibagi dalam beberapa bagian yangtb satu dengan yang lainnya.
6. Melengkapi penjelasan ayat dengan  hadis-hadis Nabi, riwayat sahabat, dan lain-lain, sehingga makin terang dan gambling.
7. Mempelajari ayat-ayat yang satu judul /topik itu secara sektoral,   dengan menyesuaikan antara yang umum  dengan yang khusus, yang  mutlak dengan yang muqayyad, yang global   dengan yang terperinci dan memadukan antara ayat-ayat yang kelihatannya bertentangan satu sama lainnya serta menentukan yang nasikh dari yang mansukh sehingga  mencakup semua nash-nash mengenai satu judul/topik.
8. Menyimpulkan: simpulan dibuat sesuai konsep tema yang ditemukan. Tidak boleh memasukkan pendapat tokoh/ulama/mufassir lainnya dalam simpulan.

Demikian uraian singkat tentang tafsir tematik. Semoga bermanfaat bagi mahasiswa yang berminat menulis skripsi, tesis atau disertasi dengan model tematik  sebgaimana dilakukan oleh para mahasiswa Islam di Timur Tengah  atau di tempat-tempat lainnya.

Daftar Pustaka:

Dirasat wa Mabahits Tarikh  al-Tafsir wa  Manahij al-Mufassirin oleh Hasan Yunus Ubaidu

Al-Bidayah  fi Al-Tafsir al-Mawdhu’iy    oleh Abd al-Hayy al-Farmawi

Mabahits fi Al-Tafsir al-Mawdhu’iy oleh Mushthafa Muslim

Urgensi Tafsir Maudlu’i pada Masa Kini  oleh H. Abdul Djalal H.A.