Immigration Goes to Campus: “Peran Sosialisasi Keimigrasian dalam Literasi Hukum Generasi Muda”

Sebuah terobosan positif kembali digagas melalui program Immigration Goes to Campus, yang diselenggarakan pada Rabu, 16 Oktober 2024, di Auditorium Prof. H. Idham Zarkasi, SH, Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Acara ini bukan hanya sekadar sosialisasi keimigrasian dan paspor elektronik, tetapi juga bagian penting dari pengabdian masyarakat. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kanwil Kemenkumham Kalsel dari Bagian Divisi Keimigrasian dan melibatkan Mahasiswa Magang.

Sinergi Antara Akademisi dan Praktisi
Program ini menggambarkan bagaimana dunia akademis dan praktisi hukum berkolaborasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu keimigrasian. Dosen pembimbing, Prof. Dr. H. Jalaluddin, M. Hum, turut memandu pengembangan keterampilan peserta magang, sementara pamong magang, Inez Oktaviani dari staf kepegawaian Kanwil Kemenkumham Kalsel, membina keterampilan teknis para mahasiswa. Narasumber dari Divisi Imigrasi Kanwil Kemenkumham Kalsel hadir memberikan pemahaman mendalam tentang prosedur keimigrasian dan manfaat paspor elektronik (e-passport).

Ini bukan sekadar aktivitas sosialisasi satu arah, melainkan proses transfer pengetahuan interaktif. Mahasiswa sebagai peserta aktif diberi kesempatan memahami peran strategis sistem keimigrasian dalam kehidupan global, termasuk potensi implikasi hukum bagi masyarakat modern.

Pentingnya Literasi Keimigrasian di Era Digital
Di era digitalisasi, pemahaman tentang kebijakan imigrasi bukan hanya urusan perjalanan lintas negara, melainkan juga berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban warga negara di kancah internasional. Kehadiran paspor elektronik menjadi salah satu topik penting dalam sosialisasi ini. Paspor jenis ini menggabungkan teknologi digital dan keamanan tinggi yang memudahkan mobilitas internasional serta meningkatkan perlindungan data pemegang paspor.

Sosialisasi ini menekankan bahwa setiap individu, terutama generasi muda, perlu memahami proses administratif terkait paspor dan visa. Kegiatan seperti ini juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mengikuti regulasi keimigrasian yang benar. Pada akhirnya, peningkatan literasi keimigrasian akan mendukung keamanan nasional dan meminimalisir pelanggaran imigrasi, baik secara domestik maupun internasional.

Mahasiswa magang yang terdiri dari Izhar, Norhaifa, Annida Fitri, Hanif Deedat Syaifullah, dan Muhammad Rizky Fatur Alauddin ikut berperan aktif dalam membantu berjalannya acara dari awal hingga acara berakhir.

Dampak Sosialisasi ke Masa Depan
Salah satu poin menarik dari kegiatan ini adalah upaya menciptakan kesadaran hukum di kalangan mahasiswa hukum sebagai calon praktisi. Mereka diharapkan menjadi agen literasi hukum yang mampu menyebarkan pemahaman tentang regulasi keimigrasian di lingkungan sosial mereka. Selain itu, sosialisasi ini juga membuka ruang bagi masyarakat umum untuk lebih akrab dengan kebijakan pemerintah terkait layanan imigrasi.

Sebagai langkah konkret, kegiatan Immigration Goes to Campus berhasil menanamkan benih-benih pengetahuan yang penting bagi terciptanya budaya sadar hukum. Tidak hanya relevan bagi mahasiswa Fakultas Hukum, program ini juga bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama dalam menghadapi tantangan mobilitas global dan transformasi digital dalam pelayanan publik.

Program ini menjadi contoh ideal tentang bagaimana kegiatan magang dan pengabdian masyarakat dapat dikemas secara edukatif dan berdampak luas. Dengan semakin seringnya sinergi semacam ini, bukan tidak mungkin masyarakat akan lebih siap menghadapi dinamika global, baik dalam konteks hukum maupun sosial.