Direktur PUSHAM dari Yogyakarta Sampaikan Orasi Ilmiah di Studium Generale Fakultas Syariah
Islam dan Hak Asasi Manusia, kira-kira seperti itulah materi yang menjadi pembahasan dalam orasi ilmiah yang disampaikan oleh Direktur Pusat Studi HAM (PUSHAM) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Eko Riyadi, S.H., M.H. yang juga sebagai Dosen Fakultas Hukum pada universitas tersebut. Bermodalkan dua buah microphone yang sudah disiapkan oleh panitia Studium Generale, beliau berdiri di hadapan ratusan mahasiswa baru Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin sambil memegang kedua microphone untuk melakukan tanya jawab langsung dengan mahasiswa yang bersedia maju ke depan panggung. Agar komunikasi berlangsung secara dua arah, beliau mempersilahkan para mahasiswa yang hadir untuk juga menyampaikan pesan, ide, dan gagasan mereka terkait tema yang diusung menggunakan salah satu microphone yang beliau pegang.
Studium Generale Semester Ganjil Tahun Akademik 2024/2025 Fakultas Syariah yang diselenggarakan di Auditorium Mastur Jahri UIN Antasari Banjarmasin pada Senin, 9 September 2024 ini mengangkat tema “Hak atas Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat dalam Perspektif Hukum Islam”. Eko Riyadi dalam orasi ilmiahnya mengungkapkan dialektika Islam dan Hak Asasi Manusia sangat dipengaruhi oleh cara pandang ke-Islam-an pada pemikir muslim. Tiga isu yang bisa mendukung pernyataan tersebut adalah (a) bahwa dari sisi fondasional pemikiran, Islam berbeda dengan hak asasi manusia. Yang pertama bersifat cosmological-theocentric dan yang kedua a man-centered vew of the world. (b) Terdapat tensi yang sulit direkonsiliasikan yaitu terkait status perempuan, kebebasan beragama, dan penerapan hukuman fisik. (c) mengatasi tensi tersebut, setidaknya ada tiga argumentasi pemikir muslim tentang Islam dan hak asasi manusia yang bisa didiskusikan, yaitu argumentasi konservatif, argumentasi liberal, dan argumentasi pragmatis
