
Harlah ke-10 PKPM: Pesan Pimpinan untuk Mahasiswa, Jadilah Pribadi Adaptif dan Solutif
Banjarmasin – Memasuki usianya yang ke-10, Program Khusus Perbandingan Mazhab (PKPM) Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan memberikan kemanfaatan yang lebih luas. Dalam perayaan Harlah ke-10 yang bertema “Bersama Dalam Persatuan, Menggapai PKPM yang Lebih Baik” pada Sabtu (23/8/2025), visi pengembangan program menjadi sorotan utama.
Salah satu inovasi strategis yang ditekankan adalah optimalisasi Laboratorium Fatwa. Dekan Fakultas Syariah, Dr. Hj. Amelia Rahmaniah, M.H., menjelaskan bahwa laboratorium ini dirancang untuk memiliki dampak ganda. “Bagi mahasiswa, fasilitas ini menjadi pusat layanan konsultasi pencarian hadis untuk penyusunan skripsi. Sementara bagi masyarakat, Laboratorium Fatwa dapat melatih berbagai kalangan dalam menelusuri rujukan hadis dan fatwa secara digital,” paparnya. Inisiatif ini menjawab tantangan di mana banyak orang memiliki kitab rujukan namun tidak memahami metodologi penelusuran yang tepat. Menanggapi isu perpindahan asrama PKPM, Dr. Amelia mengingatkan bahwa “Setiap tempat pasti memiliki sisi positif dan negatif. Yang terpenting adalah bagaimana kita mampu mengubah hal negatif menjadi positif. Orang yang mampu melakukan itu adalah orang yang pandai mencari solusi,” ungkapnya, memotivasi mahasiswa untuk selalu proaktif dalam menghadapi perubahan.
Ketua Prodi Perbandingan Mazhab, Dr. Imam Alfianoor, S.Ag., M.HI, menyatakan bahwa perjalanan 10 tahun telah membuktikan kemampuan PKPM dalam melahirkan alumni berkualitas. “Kini PKPM pun sudah satu asrama dengan PKU, semoga terus berkembang,” ucapnya dengan penuh harapan, menandakan adanya sinergi dan pengembangan program yang berkelanjutan. Disamping itu, Dr. Imam juga mengingatkan mahasiswa untuk memanfaatkan segala fasilitas yang telah disediakan, seperti pelatihan peningkatan kompetensi dan Laboratorium Fatwa, agar dapat bersinar di tengah masyarakat. “Bersyukurlah dengan segala fasilitas yang diberikan,” pesannya.
Dukungan terhadap visi ini juga datang dari Koordinator PKPM, Dr. H. Nuril Khasyi’in, Lc., M.A., C.P.M, yang mendorong mahasiswa untuk memiliki karakter unggul agar mampu menjalankan peran-peran strategis di masa depan. Menurutnya, perjalanan 10 tahun telah melahirkan beragam warna dan karakter yang menjadi modal utama program. Dr. Nuril menekankan bahwa eksistensi mahasiswa PKPM tidak diukur dari kuantitas, melainkan kualitas dan pengaruhnya. “Meski beranggotakan sedikit mahasiswa, pengaruhnya bisa menjangkau ribuan orang,” tegasnya. Beliau membagikan kunci untuk menjadi mahasiswa yang “khusus” atau spesial, yaitu dengan mampu beradaptasi, berani menantang diri, rajin mengevaluasi diri, serta senantiasa berharap dan berdoa kepada Allah.
Dengan fokus pada penguatan fasilitas berbasis teknologi dan pengembangan sumber daya manusia, Harlah ke-10 ini menjadi tonggak penting bagi PKPM untuk bertransformasi menjadi program studi yang tidak hanya relevan secara akademis, tetapi juga menjadi solusi bagi kebutuhan masyarakat di era digital.
Tag:Harlah ke-10, pkpm