Pengabdian Masyarakat Prodi HTN: Sosialisasi Pemilih Pemula Bersama KPU Provinsi Kalimantan Selatan
Pada tanggal 9 Oktober 2024, Program Studi Hukum Tata Negara (HTN) Fakultas Syariah UIN Antasari mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada sosialisasi pemilih pemula. Kegiatan ini berlangsung di Aula KPU Provinsi Kalimantan Selatan dan menjadi bagian dari program magang mahasiswa HTN. Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada pemilih pemula mengenai proses Pemilu dan pentingnya partisipasi mereka dalam kehidupan demokrasi.
Kegiatan ini dibimbing langsung oleh dosen HTN, Sulaiman Kurdi S. Ag., M. Si., yang berperan sebagai pembimbing akademik mahasiswa. Dalam pelaksanaannya, Abdul Aziz bertindak sebagai pamong yang membantu mengkoordinasikan jalannya kegiatan. M. Fahmi Failasopa, M. Pd., M. Ip., salah satu anggota Komisioner KPU Provinsi Kalimantan Selatan, turut hadir sebagai narasumber utama yang memberikan materi terkait hak dan kewajiban pemilih pemula dalam Pemilu.
Tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari lima mahasiswa HTN, yaitu Muhammad Maulidi, Muhammad Yudha Helmawan, Ibnu Rizkan Gynastiar, M. Khairu Rahman, dan Nurkamaliah, berperan aktif dalam mensukseskan kegiatan ini. Mereka tidak hanya bertindak sebagai fasilitator, tetapi juga menjadi panitia yang mempersiapkan teknis acara, mulai dari koordinasi peserta hingga dokumentasi kegiatan.
Acara dimulai pada pukul 14:00 dengan pembukaan oleh MC, yang memperkenalkan narasumber dan agenda kegiatan. Sambutan pembukaan disampaikan oleh salah satu perwakilan KPU Provinsi Kalimantan Selatan yang menekankan pentingnya kegiatan ini dalam mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab. Sambutan ini disambut dengan antusias oleh para peserta yang terdiri dari mahasiswa, siswa-siswi SMA, serta masyarakat umum yang diundang secara khusus oleh KPU.
Setelah pembukaan, narasumber utama, M. Fahmi Failasopa, memberikan pemaparan yang mendalam tentang pentingnya Pemilu sebagai sarana demokrasi. Dalam pemaparannya, beliau menekankan bahwa pemilih pemula memiliki peran strategis dalam menentukan arah masa depan bangsa. Partisipasi pemilih pemula, yang umumnya berada pada usia produktif, sangat diharapkan untuk memberikan suara mereka secara bijak dan berdasarkan pertimbangan yang matang.
Fahmi juga menjelaskan secara rinci tentang tahapan Pemilu, mulai dari pendaftaran pemilih, kampanye, hingga hari pencoblosan. Ia menekankan pentingnya para pemilih pemula untuk memahami mekanisme ini agar tidak terjadi kesalahan dalam menggunakan hak pilih. Selain itu, beliau mengingatkan pentingnya menjaga integritas dalam Pemilu, serta menghindari politik uang yang dapat merusak demokrasi.
Selain penjelasan mengenai mekanisme Pemilu, Fahmi juga membahas hak dan kewajiban pemilih pemula. Ia menekankan bahwa sebagai warga negara yang baru pertama kali terlibat dalam Pemilu, pemilih pemula memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam menentukan pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi. Hak pilih ini harus digunakan secara benar, tanpa intervensi dari pihak manapun, dan dengan pertimbangan yang jujur dan objektif.
Selama pemaparan berlangsung, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan terkait peran pemilih pemula dalam Pemilu. Diskusi berlangsung interaktif, dengan Fahmi menjawab setiap pertanyaan secara detail dan memberikan contoh-contoh kasus yang relevan dari pengalaman Pemilu sebelumnya di Kalimantan Selatan. Hal ini membantu para peserta untuk lebih memahami situasi nyata yang mungkin mereka hadapi saat Pemilu nanti.
Setelah sesi pemaparan dan tanya jawab, acara dilanjutkan dengan simulasi Pemilu. Simulasi ini dirancang untuk memberikan gambaran nyata tentang bagaimana proses pencoblosan dilakukan. Setiap peserta diberi kesempatan untuk mencoba melakukan simulasi mulai dari pengecekan data pemilih, pengambilan surat suara, hingga proses pencoblosan di bilik suara. Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh peserta, yang merasa lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi Pemilu yang akan datang.
Simulasi tersebut tidak hanya memberikan pengalaman praktis kepada peserta, tetapi juga menyoroti pentingnya memahami tata cara pencoblosan yang benar untuk menghindari surat suara tidak sah. Tim mahasiswa yang bertugas mendampingi simulasi ini memastikan setiap peserta memahami prosedur yang harus diikuti selama proses pemungutan suara.
Pada akhir kegiatan, narasumber memberikan pesan penting kepada seluruh peserta. Beliau menekankan bahwa Pemilu bukan hanya sekadar hak, tetapi juga sebuah kewajiban yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Setiap suara yang diberikan akan menentukan masa depan negara, sehingga diharapkan pemilih pemula dapat menggunakan hak pilih mereka dengan bijaksana.
Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari pihak Prodi HTN UIN Antasari kepada KPU Provinsi Kalimantan Selatan sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama dan dukungan yang telah diberikan. Kegiatan ini berhasil mencapai tujuannya, yaitu memberikan pemahaman kepada pemilih pemula tentang pentingnya partisipasi aktif dalam Pemilu serta cara-cara yang benar untuk menggunakan hak pilih.
Dengan suksesnya kegiatan ini, Program Studi Hukum Tata Negara UIN Antasari berharap agar generasi muda, khususnya di Kalimantan Selatan, semakin siap dan bertanggung jawab dalam berpartisipasi di Pemilu mendatang. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa kampus tidak hanya berperan dalam bidang akademis, tetapi juga berperan aktif dalam memberikan kontribusi sosial kepada masyarakat.
