Program Studi HTN Gelar Kegiatan Pengabdian Masyarakat di TK Al-Amin Banjarbaru
Pada Senin, 23 September 2024, Program Studi Hukum Tatanegara (HTN) kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Pencegahan Bullying: Hargailah Temanmu, Berikan Senyuman Terindah.” Bertempat di TK Al-Amin BJB, acara ini berlangsung sejak pukul 07.30 WITA hingga selesai, dengan melibatkan guru, orang tua, dan peserta didik TK Al-Amin. Tujuannya adalah untuk menanamkan sikap saling menghargai di antara anak-anak sejak usia dini, guna mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah.
Dipandu oleh tim mahasiswa yang terdiri dari Andreas Bima Aria Putra, Dini Asyifa Sari, Najwa Qurrata’Ayun, Siti Eka Pratiwi, dan Siti Noormala, kegiatan ini juga didukung oleh dosen pembimbing Rezki Akbar Norrahman, S.Si., M.Pd., serta pimpinan Program Studi HTN. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada orang tua dan guru mengenai pentingnya membangun lingkungan yang penuh kasih sayang dan empati bagi anak-anak.
Kepala sekolah TK Al-Amin Ibu Hj. Normilawati, S.Pd menyampaikan sambutannya di awal acara, menegaskan bahwa pencegahan bullying harus dimulai dari lingkungan pendidikan anak-anak usia dini. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Program Studi HTN dalam membantu kami menciptakan suasana sekolah yang ramah dan bebas dari bullying,” ujarnya.
Andreas Bima Aria Putra sebagai pembicara pertama memperkenalkan konsep bullying kepada para peserta, termasuk guru dan orang tua. Ia menekankan bahwa bullying bisa terjadi dalam berbagai bentuk, baik secara fisik, verbal, maupun emosional. Andreas juga memberikan contoh-contoh sederhana yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari anak-anak.
Dini Asyifa Sari kemudian melanjutkan dengan menjelaskan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak-anak mereka agar bersikap ramah dan menghargai teman. Ia menekankan bahwa pencegahan bullying tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga dimulai dari rumah. “Anak-anak yang terbiasa menerima kasih sayang di rumah akan lebih mungkin untuk bersikap baik kepada teman-temannya di sekolah,” ungkap Dini.
Najwa Qurrata’Ayun memberikan paparan yang lebih fokus kepada aspek psikologis dari bullying. Ia mengingatkan bahwa anak-anak yang menjadi korban bullying sering kali mengalami penurunan rasa percaya diri dan enggan berinteraksi sosial. Najwa mengajak para guru dan orang tua untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku anak-anak yang bisa menjadi tanda-tanda adanya bullying.
Siti Eka Pratiwi membawakan sesi yang penuh dengan aktivitas interaktif. Ia mengajak para peserta didik untuk mengikuti permainan edukatif yang mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghargai. Permainan ini dirancang untuk membangun empati anak-anak sehingga mereka belajar untuk tidak menyakiti perasaan teman-temannya.
Siti Noormala melanjutkan dengan sesi motivasi yang mengajak anak-anak untuk saling memberikan “senyuman terindah” kepada teman-temannya. Dengan gaya bicara yang penuh semangat, ia menekankan bahwa senyuman bukan hanya membuat orang lain merasa bahagia, tetapi juga membantu menciptakan suasana yang positif di lingkungan sekolah.
Dalam sesi diskusi, orang tua dan guru diajak untuk berbagi pengalaman mengenai bagaimana mereka mendidik anak-anak mereka agar terhindar dari perilaku bullying. Salah satu orang tua mengungkapkan, “Sering kali kita tidak menyadari bahwa anak-anak kita mungkin terlibat dalam tindakan bullying secara tidak sengaja, jadi penting bagi kami untuk selalu memberikan contoh yang baik di rumah.”
Rezki Akbar Norrahman, S.Si., M.Pd., dalam penutupannya, menekankan pentingnya sinergi antara sekolah dan orang tua dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan psikologis anak. “Kita harus memberikan perhatian penuh kepada anak-anak, bukan hanya dari aspek akademik, tetapi juga dari aspek emosional dan sosial. Setiap anak berhak merasa aman dan dihargai di sekolah,” ujar beliau.
Salah satu hal menarik dari acara ini adalah antusiasme peserta didik yang sangat tinggi. Dengan senyuman ceria, mereka aktif mengikuti setiap kegiatan dan dengan cepat menyerap nilai-nilai positif yang diajarkan oleh tim mahasiswa. Guru-guru pun memberikan apresiasi atas metode pembelajaran yang menarik dan edukatif.
Pada akhir kegiatan, TK Al-Amin memberikan penghargaan kepada tim mahasiswa dan dosen dari Program Studi HTN sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam meningkatkan kualitas pendidikan karakter di sekolah. Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi peserta didik, tetapi juga menjadi momentum bagi para guru dan orang tua untuk terus bekerja sama dalam menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari bullying.
Dengan kegiatan ini, Program Studi Hukum Tatanegara menunjukkan komitmen mereka untuk terus memberikan edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam pencegahan bullying di kalangan anak-anak usia dini. Diharapkan, semangat “Hargailah Temanmu, Berikan Senyuman Terindah” akan tertanam dalam diri setiap anak yang hadir, dan menjadi modal bagi mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan menghargai orang lain.