
Sinergi UIN Antasari dan UniSZA Gelar Seminar Internasional Bahas Gaya Hidup Hijau
- Posted by Tim Humas Fasya
- Categories BERITA
- Date 26/03/2025
Banjarmasin – Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Indonesia, dan Fakulti Kajian Islam Kontemporer Universitas Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Terengganu, Malaysia, sukses menyelenggarakan Seminar Internasional secara daring pada Kamis, 26 Maret 2025. Seminar bertajuk “Green Lifestyle: An Eco-Friendly Way of Life for a Sustainable Future” ini menjadi wadah penting bagi para akademisi untuk bertukar pikiran dan memperdalam pemahaman mengenai urgensi gaya hidup ramah lingkungan demi keberlanjutan masa depan.
Acara yang diikuti oleh lebih dari seratus partisipan yang terdiri dari civitas akademika kedua institusi tersebut dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin, Dr. Amelia Rahmaniah, M.H.. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar internasional ini sebagai wujud kolaborasi akademik yang produktif antara UIN Antasari dan UniSZA. Beliau juga menekankan pentingnya tema gaya hidup hijau dalam konteks tantangan lingkungan global saat ini.
Sesi inti seminar diisi dengan presentasi dari tiga narasumber ahli di bidangnya, yang dipandu secara profesional oleh moderator Dr. Nuril Khasyi’in, Lc., MA., seorang akademisi dari UIN Antasari Banjarmasin.
Presentasi pertama dibawakan oleh Prof. Madya Dr. Wan Mohd. Yusof Wan Chik dari UniSZA Malaysia. Beliau mengupas secara komprehensif tentang “Fikih Bi’ah dalam Tinjauan Maqashid Syari’ah”. Dalam paparannya, beliau menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip Fikih Bi’ah (hukum lingkungan dalam Islam) dapat dianalisis dan diimplementasikan melalui kerangka Maqashid Syari’ah (tujuan-tujuan utama syariat Islam) untuk mencapai pelestarian lingkungan yang holistik.
Narasumber kedua, Dr. Imam Alfiannoor, S.Ag., M.H.I. dari UIN Antasari Banjarmasin, mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Studi Pemanfaatan Sungai di Kalimantan Selatan Indonesia Dalam Perspektif Fikih dan Kearifan Lokal”. Beliau memaparkan temuan riset mengenai bagaimana perspektif hukum Islam dan nilai-nilai kearifan lokal yang berkembang di masyarakat Kalimantan Selatan dapat menjadi pedoman dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya sungai secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Sesi presentasi dilanjutkan oleh Dr. Abdul Hafiz Sairaji, S.H.I., M.H., juga dari UIN Antasari Banjarmasin. Beliau menyampaikan kajian mendalam tentang “Penataan Lingkungan Menurut Syekh Muhammad Arsyad Albanjari (Sejarah, Kontekstualisasi dan Keberlanjutan)”. Presentasi ini mengulas pemikiran visioner ulama kharismatik Kalimantan Selatan, Syekh Muhammad Arsyad Albanjari, terkait prinsip-prinsip penataan lingkungan pada masanya, kemudian mengaitkannya dengan tantangan lingkungan kontemporer serta menawarkan relevansi pemikirannya untuk keberlanjutan lingkungan di masa depan.
Seminar internasional ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi peningkatan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya mengadopsi gaya hidup hijau di kalangan akademisi dan masyarakat luas. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat jalinan kerjasama akademik antara UIN Antasari Banjarmasin dan UniSZA Malaysia dalam upaya bersama untuk berkontribusi pada isu-isu global terkait lingkungan dan keberlanjutan.







