
Fakultas Syariah UIN Antasari Bersiap Hadirkan Kurikulum Berbasis Ekoteologi, Seimbangkan Pengetahuan dan Aksi Lingkungan
- Posted by Tim Humas Fasya
- Categories BERITA
- Date 21/05/2025
BANJARMASIN, 21 Mei 2025 – Dalam upaya mewujudkan arahan Rektor UIN Antasari Banjarmasin dan mengimplementasikan isu strategis ekoteologi Kementerian Agama, Fakultas Syariah hari ini, Rabu (21/5), menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan seluruh dosen tetap. Bertempat di Aula Fakultas Syariah, FGD ini bertujuan untuk meletakkan dasar bagi pengembangan kurikulum yang lebih relevan dengan tantangan lingkungan saat ini.
Dekan Fakultas Syariah, Dr. Hj. Amelia Rahmaniah, dalam sambutannya menekankan bahwa FGD ini akan menjadi pijakan untuk memetakan mata kuliah yang potensial diintegrasikan dengan materi Islam ramah lingkungan. Lebih lanjut, diskusi juga akan fokus pada strategi pembelajaran integratif serta perumusan indikator yang dapat mengukur efektivitas integrasi materi tersebut, tidak hanya pada aspek kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik. “Kami berharap, perkuliahan nantinya akan berdampak konkret bagi kampus dan masyarakat,” tegas Dr. Amelia.
Dr. Imam Alfiannoor, MHI., dosen sekaligus pemerhati lingkungan yang bertindak sebagai pemantik, memberikan banyak inspirasi dengan contoh-contoh integrasi teologi lingkungan Islam dalam berbagai disiplin ilmu. Dari pengembangan konsep keluarga sakinah yang harmonis dengan lingkungan, urgensi kebijakan publik berwawasan lingkungan dalam Fikih Siyasah, hingga penekanan ekonomi hijau dalam Hukum Ekonomi Syariah.
Antusiasme dosen terlihat jelas dalam sesi diskusi yang dipandu oleh moderator, Dr. Yusna Zaidah, MH. Gagasan-gagasan inovatif bermunculan, seperti ide Dr. Mariani untuk manasik haji bebas sampah, pengembangan fikih Thaharah terkait kebersihan air oleh Dr. Abdul Hafiz Sairaji, usulan nobar film lingkungan oleh Sulaiman Kurdi, hingga penekanan Dr. Rabiatul Adawiyah, M.Ag. pada aspek sikap dan praktik dalam RPS. Bahkan, Drs. H. M. Ilham Masykuri Hamdie, MA., menyoroti kaitan sengketa lingkungan dengan perselisihan antar umat beragama, menekankan relevansi Akhlak Tasawuf dalam dimensi Ekoteologi.
FGD ini merupakan langkah awal yang signifikan bagi Fakultas Syariah UIN Antasari dalam menyusun kurikulum perkuliahan berbasis Ekoteologi, yang diharapkan mampu mencetak lulusan dengan kesadaran lingkungan yang tinggi dan siap berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan alam berdasarkan perspektif Islam.













