
Sembilan Calon Agen Perubahan. Dua di Antaranya dari Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin.
- Posted by Adi Ilhami
- Categories Berita Utama
- Date 17/11/2025
Banjarmasin, 17 November 2025 – Pagi hari ini telah dilaksanakan pemilihan calon agen perubahan sebagai bagian dari upaya memperkuat komitmen Zona Integritas menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), UIN Antasari telah menetapkan sembilan calon agen perubahan periode 2025–2026 yang siap memaparkan inovasi mereka. Dua di antaranya, Muhammad Husni, S.H. dan Adi Wahyu Ilhami, S.H.I., M.H. berasal dari Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin dan membawa visi layanan yang berbasis digital serta budaya pelayanan.
Profil & Program Inovasi

Muhammad Husni, S.H. (Fakultas Syariah)
Muhammad Husni mengusung program berlabel “Fast Service” – yaitu Friendly, Accountable, Smart, and Transparent Service. Program ini dirancang untuk mengintegrasikan digitalisasi layanan administrasi sederhana, misalnya penggunaan Google Form untuk pengajuan surat, sekaligus membangun budaya “Senyum Layanan Syariah”. Dengan demikian, Husni berharap agar layanan di Fakultas Syariah tidak hanya cepat dan akuntabel, namun juga menjunjung keramahan dan transparansi. Visi ini sejalan dengan arah besar kampus untuk mendigitalisasi birokrasi, memperkuat layanan publik, dan melahirkan agen internal perubahan yang mampu menjawab tantangan ZI.
Adi Wahyu Ilhami, S.H.I., M.H. (Fakultas Syariah)
Adi Wahyu Ilhami menghadirkan program “SIAP FASYA” (Sistem Integrasi Arsip Digital Profesional Fakultas Syariah). Inovasi ini bertujuan menggantikan sistem arsip manual menjadi sistem digital terintegrasi, demi efisiensi, keamanan data, dan mendukung konsep paperless office. Dengan demikian, unit Fakultas Syariah akan lebih responsif dan modern dalam pengelolaan administrasi dan dokumentasi. Program ini juga mendukung upaya kampus untuk menuntaskan silo data dan meningkatkan pelayanan berbasis digital.
Konteks dan Harapan
Ketua Tim Pelaksana Pemilihan Agen Perubahan, Yusrina Hidayati, S.Ag., M.M., menyampaikan bahwa dari 12 calon yang mendaftar, setelah seleksi administrasi akhirnya tersisa 9 nama yang akan bersaing mempresentasikan inovasi mereka secara terbuka. Sedangkan Kepala Biro AUPKK, Dr. H. Zainal Ilmi, S.Ag., M.Pd.I., menekankan bahwa tugas ini bukan ringan, namun jika dilaksanakan dengan baik, akan meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat kampus.
Melalui terpilihnya agen-agen perubahan ini, UIN Antasari berharap dapat mempertahankan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan melangkah ke WBBM dengan layanan yang lebih cepat, transparan, inklusif, dan modern.




Tag:Agen Perubahan



