Workshop Integrasi Ilmu Fakultas Syariah, Hadirkan Dua Pakar di Bidangnya
Aula Lantai 3 Gedung Perkuliahan Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin kembali menjadi tempat kegiatan ilmiah. Tepat pada akhir bulan ini, Rabu, 31 Juli 2024, di tempat tersebut diadakan Workshop Integrasi Ilmu yang mengusung tema “Integrasi Ilmu Sosial dan Sains dalam Penentuan Kalender Hijriah di Indonesia”. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh dosen yang berada di lingkungan Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin.
Saat sambutan, Dr. Hj. Amelia Rahmaniah, M.H. selaku Dekan Fakultas Syariah menyampaikan beberapa patah kata kepada seluruh unsur yang hadir saat itu. Di antara yang beliau sampaikan adalah ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada narasumber yang sudah bersedia diundang agar berkenan membagi ilmu dan pengalaman terkait dengan tema yang diusung. Selain itu, beliau juga mengungkapkan tujuan dilaksanakannya workshop, yang tidak lain adalah sebagai upaya peningkatan kapasitas dosen-dosen Fakultas Syariah dalam hal integrasi ilmu, utamanya mengenai penentuan kalender Hijriah di Indonesia.
Workshop ini menghadirkan dua orang narasumber, di mana salah satunya berhadir secara virtual, yaitu melalui aplikasi Zoom Meeting. Kedua narasumber tersebut adalah Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, M.Sc. dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Prof. Dr. K.H. Ahmad Izzuddin, M.Ag. dari UIN Walisongo Semarang. Prof. Thomas Djamaluddin yang berhadir langsung di Aula Fakultas Syariah saat itu, memberikan banyak informasi dengan penjelasan yang rinci terkait penentuan kalender Hijriah. Diselingi dengan berbagi pengalaman-pengalaman beliau selama bertugas hingga sekarang, materi yang disampaikan oleh astronom dan juga peneliti senior BRIN itu menjadi lebih mudah dipahami oleh para peserta. Bagaimana integrasi ilmu sosial dan sains terhadap dalil-dalil yang berkaitan dengan penentuan waktu dalam Islam, dipaparkan oleh mantan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tersebut dengan bahasa yang lebih sederhana.
Bukan hanya masalah penentuan kalender Hijriah, pada workshop tersebut juga disinggung tentang penentuan arah kiblat. Dalam hal ini, Prof. Ahmad Izzuddin yang hadir melalui aplikasi Zoom Meeting menyampaikan sedikit mengenai metode penentuan arah kiblat, mulai dari pendekatan tradisional hingga teknologi modern. Perlu diketahui, guru besar ilmu falak dengan keahlian di bidang ilmu astronomi dan hisab rukyat tersebut juga aktif membahas perbedaan fikih terkait arah kiblat.
Bertindak selaku moderator, Mujiburohman, M.A., Ph.D. yang juga menjabat sebagai Kepala Program Studi S-3 Ilmu Syariah Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin, mengawal baik jalannya diskusi. Lulusan Doktor dari Michigan State University, Amerika Serikat tersebut, senantiasa menjaga akan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh kedua narasumber saat kegiatan. Dengan tetap memperhatikan antusias para peserta yang ingin mengajukan pertanyaan atau hanya sekedar menyampaikan pendapat mereka, beliau dapat mengelola diskusi dengan baik, sehingga kegiatan secara keseluruhan dapat berjalan lancar. (IH)
